Thursday 31 May 2012

“ANALISIS FILM VERONICA GUERIN”



ANALISIS FILM VERONICA GUERIN


Oleh :
Nama : Wina Ratna Wulansari

ANALISIS FILM VERONICA GUERIN

Sekilas tentang film Veronica Guerin
Pada tahun 1994, Irlandia dilanda wabah narkoba. Hal ini membuat seorang wartawan dari Irlandia, Veronica Guerin Ia adalah seorang jurnalis yang telah menulis berbagai kasus kriminal dan skandal gereja dalam harian Sunday Independent. Hingga pada suatu hari, saat ia sedang mencoba menelusuri lapangan dan mencari data untuk membongkar jaringan pengedaran narkoba di Irlandia, ia mendapati anak-anak di bawah umur yang sudah terlibat dalam penggunaan narkoba di daerah Dublin. Sontak ia kaget dan prihatin dengan kejadian itu.
Ketidakpedulian yang tampak pada tidak ramainya aksi demo untuk memberantas pengedaran narkoba, ketidakadaan undang-undang yang mengatur gugatan bagi para pengedar narkoba, serta ketidaktegasan aparat keamanan dalam menindaklanjuti kasus ini, menunjukan bahwa betapa tidak acuhnya masyarakat dan pemerintah Irlandia terhadap fenomena tersebut.
Dalam penyelidikannya, Veronica pun mendekati John Traynor untuk mendapatkan informasi tentang pengedaran narkoba. Sayangnya Traynor justru membohongi Veronica. Dimulai dari Martin Cahill yang diisukan Traynor sebagai bos dari pengedar narkoba, tapi ia ternyata meninggal dan terbukti bukan pengedar narkoba. Gerry Hutch juga dituduh Traynor sebagai pembunuh Cahill dan pengedar narkoba. Veronica pun menyelidiki Gerry Hutch, yang pada faktanya ia bukan lah pembunuh Cahill, apalagi pengedar narkoba. Yang menjadi bos pengedar narkoba dan pembunuh Cahill sebenarnya adalah John Gilligan, seorang kriminal yang merupakan saingan Martin Cahill.
Dalam film ini digambarkan Veronica Guerin sebagai orang yang energik, tidak mudah menyerah, berani, dan peduli dengan lingkungan sekitarnya. Awalnya ia hanyalah seorang jurnalis biasa, tetapi perjuangannya untuk mengungkap kejahatan besar ini membuat ia diperhitungkan oleh para rekan kerjanya. Tidak menutup kemungkinan ia pun mulai diperhitungkan oleh para pelaku kasus narkoba.
Seperti yang terjadi di malam natal. Ketika Veronica mendapati bahwa orang yang benar-benar dicarinya bukanlah Hutch, namun John Gilligan. Hal ini membuat hidupnya terancam. Berawal dari seseorang yang meleset menembak kaki Veronica. Mulai dari kejadian itulah, orang-orang terdekat Veronica, seperti keluarga dan rekan kerjanya, meminta Veronica untuk menyudahi pengejaran berita ini. Insiden ini dinilai oleh beberapa orang sebagai tipuan Veronica untuk meningkatkan popularitasnya. Harian Sunday Independentpun memberikan pengamanan ketat pada Veronica. Namun Veronica tidak menyerah, ia tetap bersikeras untuk menyelesaikan penyelidikannya. Ia nekat bertemu Gilligan dan menyelinap masuk ke kediaman Gilligan. Hal ini tentu membuat Gilligan marah, sehingga saat ia mulai menanyai Gilligan untuk mencari informasi, ia malah dipukuli sampai babak belur.
Tidak hanya itu, teror Gilligan berlanjut dengan mengancam untuk menculik anak Veronica. Tapi Veronica merupakan seorang jurnalis yang berani untuk mengungkap kebernaran. Ia tetap menulis dan menulis. Hal ini belum membuat Veronica gentar, ia tetap melanjutkan penyelidikan, apalagi saat ia mendengar kabar bahwa John Traynor lah yang telah meneror dan menembak kakinya.
Malangnya, saat Veronica menghadiri sidang penilangan atas dirinya, saat itu pula Gilligan dan komplotannya merencanakan pembunuhan. Di jalanan saat lampu merah, saat Veronica sedang mengendarai mobil merahnya dan menelepon ibunya untuk mengabarkan bahwa ia memenangi siding, dua orang pria berbaju hitam dan mengendarai motor, mengeluarkan pistol, dan membunuh Veronica dengan lima kali tembakan.
Suasana hening dengan mayat seorang Veronica Guerin yang tergeletak penuh darah. Sementara itu, para pengemudi lain di samping mobilnya diam seribu bahasa. Semua seakan tidak percaya melihat peristiwa itu. Saat itu, pada 1996, Veronica Guerin mengakhiri hidupnya.
Tapi kematiannya membawa dampak besar pada pemerintahan Irlandia. Kematian Veronica Guerin membuat para penegak hukum di Irlandia menegaskan tentang larangan pemakaian dan pengedaran narkoba. Undang-undang penyitaan aset dan harta seseorang yang berbau kriminal disahkan. CAB pun terbentuk sebagai badan yang menangani penyitaan kekayaan kriminal.
Gilligan dan kelompoknya juga berhasil ditangkap. Gilligan mendapat hukuman 28 tahun penjara, Traynor ditangkap dan dikenakan hukuman, serta Paul dan Brian yang diyakini sebagai pelaku pembunuhan Veronica Guerin pun dipenjara seumur hidup. Kematian Veronica juga mengubah arus perang narkoba. Ribuan masyarakat berdemo untuk menindak keras narkoba, banyak kasus pengedaran narkoba yang ditangkap, dan peristiwa ini tentu saja telah mengubah pemikiran masyarakat untuk lebih peduli dengan kasus narkoba. Di film ini, Veronica Guerin telah memberikan pelajaran berharga tentang kisah kewartawanan. Pekerjaan yang begitu menegangkan dan dapat membawa perubahan pada lingkungan sekitar. Enam tahun setelah kematian Veronica, 196 wartawan dunia terbunuh.
Dunia Kewartawanan Dilihat dari Sosok Veronica Guerin. Menilik dari Film “Veronica Guerin” tadi, sosok Veronica Guerin telah memberikan pelajaran berharga dalam dunia kewartawanan. Hal ini dapat diambil hikmahnya oleh para jurnalis, bahwa seberat apapun pekerjaannya, mereka akan tetap mendapat kehormatan dari masyarakat.
Dalam film ini terlihat kebiasaan Veronica Guerin yang dapat dijadikan panutan yaitu mencatat. Veronica mencatat semua perkembangan yang terjadi dalam pembuatan laporan yang sedang dilakukan. Ini menjadi pelajaran bahwa kemajuan teknologi tidak bisa dijadikan andalan, ia hanyalah pelengkap. Seorang jurnalis juga dituntut skeptis untuk tidak langsung mempercayai narasumber. Tapi ia juga harus menghormati keberadaan narasumber. Apabila si narasumber tidak mau dipublikasikan namanya, seorang jurnalis harus menghargai dengan kesepakatan yang ada.
Ia dituntut untuk mempunyai wawasan luas agar mudah berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya. Ia tidak boleh asal dalam memberitakan sesuatu. Ia wajib menghormati hak para penerima berita untuk mendapatkan berita yang benar. Maka ia harus meneliti kebenaran informasi sebelum dipublikasikan kepada masyarakat luas.
Berita itu fakta, bukan isu atau opini. Informasi yang dibagikan harus dapat dipertanggungjawabkan. Mengingat jurnalis adalah sebuah profesi yang bertanggung jawab kepada banyak pihak. Peranan seorang jurnalis adalah sebagai alat kontrol sosial. Media juga sangat berperan penting dalam mendorong perubahan kehidupan. Veronica Guerin dapat mengubah dunia lewat berita. Ia mengungkapkan sikap untuk memberantas narkoba dengan tegas. Digambarkan pula bagaimana sebuah berita dapat didukung dan disudutkan dalam hal bersamaan. Hal ini tampak ketika masyarakat tidak hanya memberi dukungan saat Veronica tertimpa kasus dalam penyelidikannya untuk pemberantasan narkoba, tetapi juga ada yang menganggap hal itu sebagai manipulasi untuk mengangkat popularitas Veronica.
Kewartawanan memang terlihat sebagai pekerjaan yang menyeramkan dalam film ini. Ia harus susah payah dalam mendapatkan informasi, ia dituntut pantang menyerah, ia juga sampai harus rela mengorbankan nyawa demi pekerjaannya. Menjadi wartawan tidak cukup hanya lihai dalam menulis dan mewawancara, tapi juga membutuhkan keberanian dan semangat dalam menjalankan tugasnya. Ya, dipenuhi tantangan hanya untuk sebuah informasi.
Para pekerja pers yang kadang diremehkan menjadi kuat dengan sebuah perubahan dalam dunia. Diikuti dengan pengorbanan nyawa, beberapa. tidak hanya Veronica Guerin yang rela mengorbankan nyawanya demi mencari berita dan mengubah dunia, masih banyak para pekerja pers lainnya yang mempertaruhkan nyawa dalam pekerjaan ini.
Kesimpulan yang dapat diambil dari film ini adalah seorang jurnalis harus mampu mengabdi kepada masyarakat. Ia harus jujur, tanpa ditutup-tutupi. Ia harus berani mengorek sebuah cela untuk mengetahui kebenaran yang lebih dalam. Ia harus bersih dari hasutan masyarakat. Ia harus teguh dalam bersikap dan memperjuangkan sesuatu.
Untuk hal ini, dalam pencarian berita tidak boleh hanya asal selesai dan tuntas. Sebuah berita harus dikejar lebih dalam, apalagi yang menyangkut kejahatan publik. Misalnya dalam kasus korupsi, jangan baru ketahuan beberapa pelakunya, berita sudah berganti lagi dengan kasus lain. Seperti Veronica Guerin yang mencari sampai ke akar permasalahan, sehingga otak dari si pembuat masalah pun dapat tertangkap. Pencarian informasi memang tidak bisa berhenti pada satu titik. Ada yang bilang, seorang jurnalis tidak hanya mengandalkan otot, tapi juga otak. Tetapi dalam film ini, rasanya otak dan otot saja tidak cukup. Seorang jurnalis juga harus mengandalkan hati. Memperhatikan norma-norma di masyarakat dan nilai-nilai kemanusiaan yang ada.
Ironisnya, hak orang lain kadang terlupakan saat pencarian informasi. Padahal sudah menjadi kewajiban untuk menghormati hak privasi, menghormati pengalaman yang menimbulkan trauma, dan menghormati untuk tidak menghakimi seseorang dalam mencari informasi. Veronica Guerin dalam hal ini memang terlihat tidak terlalu memperhatikan privasi narasumber. Ia terlalu bertindak secara spontan. Ia terkadang memaksa narasumber dan itu jelas tidak menghargai narasumber. Sehingga bukan hal aneh apabila ia mendapat ‘semprotan’ dari narasumber. Ini mengajarkan para jurnalis selanjutnya untuk tidak gegabah dan menghormati narasumber. Selain itu dalam segi nilai kemanusiaan, rasanya sekarang bukan hanya jurnalis yang kadang mengesampingkan hal ini. Padahal seseorang tidak akan bisa menjadi ‘seseorang’ apabila ia tidak memperhatikan orang lain. Sosok Veronica Guerin lah yang memunculkan ‘seseorang’ itu. Ia memunculkan seorang pahlawan yang bukan bersenjata pedang bambu atau pisau belati, melainkan bersenjatakan pena dan kertas yang membawa perubahan yang lebih baik.

PEMBAHASAN
Jika dikaitkan dengan buku peliputan investigasi Dadhy Dwi Laksono
Sekilas kita akan bahas tentang 5 elemen jurnalistik yang ada pada buku Peliputan Investigasi Dhandy Dwi Laksono :
1.      Mengungkapkan kejahatan terhadap kepentingan publik, atau tindakan yang merugikan oranglain.
2.      Skala dari kasus yang diungkap cenderung terjadi secara luas atau sistematis  (ada kaitan atau benang merah)
3.      Menjawab semua pertanyaan penting yang muncul dan memetakanpersoalan dengan gamblang.
4.      Mendudukan aktor-aktor yang terlibat secara lugas, didukung bukti-bukti yang kuat.
5.      Publik bisa memahami kompleksitas masalah yang dilaporkan dan bisa ,membuat keputuatau perubahan berdasarkan laporan itu.
Veronica Guerin sudah menjalankan tugasnya sebagai seorang jurnalis dengan cukup baik, karena dalam film itu Veronica yang seorang wartawan sudah memenuhi 5 elemen jurnalistik dalam menjalankan tugasnya, seperti ada pada buku Dhandy Dwi Laksono pada bukunya Peliputan Investigasi. Karena Veronica mengungkap kasus kejahatan yang merugikan orang banyak seperti kasus narkoba, selain itu skala yang diungkap dalam kasusnya juga saling berkaitan, Veronica juga berhasil secara gambalang menjelaskan semua masalah yang terjadi saat memecahkan kasusnya itu, hanya saja dalam film itu Veronica tidak mempunyai bukti-bukti yang kuat, karena dalam beberapa adegan yang ada pada film itu, Veronica berani menulis berita dan menyebarluaskan tulisannya dalam harian Sunday Independent hanya dengan informasi yang dia dapatkan dari seseorang yang juga terlibat langsung dalam kasus itu tanpa menyertakan bukti-bukti seperti rekaman suara, karena dalam film itu narasumber hanya memberikan informasi lewat telepon dan Veronica berani menuliskan temuannya itu dan dipublikasikan dan penyelidikan terlebih dahulu.  
Veronica Guerine juga sudah memiliki modal dasar dalam melakukan investigasi seperti yang ada pada buku Dhandy Dwi laksono pada bab 2 dituliskan bahwa modal dasar jurnalistik haruslah memiliki Kemauan, ketekunan, keberanian dan pengetahuan yang luas. Veronica sudah memiliki semua itu terlihat dari cara dia mengungkap kasus yang sangat berbahaya karena melibatkan banyak pihak yang membahayakan nyawanya sendiri y,  Jejaring yang luas juga dibutuhkan dalam memecahkan kasus sehingga bisa mempermudah dalam menjalankan tugasnya dalam mencari data yang dibutuhkan.

Jika dikaitkan dengan buku Jurnalisme Investigasi Septiawan Santana
Menurut Septiawan Santana dalam bukunya menjelaskan bahwa wartawan investigative harus memaparkan kebenaran yang ditemukan, melaporkan adanya kesalahan-kesalahan, dan menyentuh masyarakat untuk serius terhadap soal yang ditemukan. Dan dalam film Veronica Guerin, sang wartawan sudah melakukan tugasnya sebagaimana wartawan investigasi bekerja, karena dalam kasusnya film itu memaparkan bagaimana sang wartawan berusaha membongkar kasus yang sangat mengkhawatirkan karena dimana satu daerah itu adalah pemakai narkoba, bahkan anak kecil pun terlibat dalam kasus ini,
KESIMPULAN
Veronica Guerin sudah menjalankan tugasnya sebagai seorang jurnalis dengan cukup baik, karena dalam film itu Veronica yang seorang wartawan sudah memenuhi 5 elemen jurnalistik dalam menjalankan tugasnya, seperti ada pada buku Dhandy Dwi Laksono pada bukunya Peliputan Investigasi. Karena Veronica mengungkap kasus kejahatan yang merugikan orang banyak seperti kasus narkoba, selain itu skala yang diungkap dalam kasusnya juga saling berkaitan, Veronica juga berhasil secara gambalang menjelaskan semua masalah yang terjadi saat memecahkan kasusnya itu, hanya saja dalam film itu Veronica tidak mempunyai bukti-bukti yang kuat, karena dalam beberapa adegan yang ada pada film itu, Veronica berani menulis berita dan menyebarluaskan tulisannya dalam harian Sunday Independent hanya dengan informasi yang dia dapatkan dari seseorang yang juga terlibat langsung dalam kasus itu tanpa menyertakan bukti-bukti seperti rekaman suara, karena dalam film itu narasumber hanya memberikan informasi lewat telepon dan Veronica berani menuliskan temuannya itu dan dipublikasikan dan penyelidikan terlebih dahulu.
Kekurangan Veronica dalam menjalankan tugasnya adalah :
·         Dia tidak melakukan penyamaran dalam melakukan investigasi
·         Veronica juga berani mempublikasikan berita tanpa melakukan investigasi terlebih dahulu dan hanya mengandalkan informasi Whistle blower yang belum tentu kebenarannya.

No comments:

Post a Comment